Rasio
Fullscreen Mode
Rasio adalah perbandingan antara dua besaran yang menunjukkan seberapa banyak satu besaran berkaitan dengan besaran lainnya. Rasio biasanya dinyatakan dalam bentuk a : b, yang berarti untuk setiap a satuan dari satu elemen, ada b satuan elemen lain.
Rasio sering digunakan dalam berbagai situasi, seperti:
Rasio yang ekuivalen terjadi jika kedua perbandingan memiliki nilai yang sama. Misalnya: 6 : 4 = 3 : 2. Untuk setiap 3 satuan pertama, ada 2 satuan kedua.
Penggunaan rasio juga dapat dilihat dalam bidang fisika, matematika, dan ilmu lainnya untuk menganalisis hubungan antara variabel.
Skala adalah perbandingan antara ukuran suatu objek pada gambar dengan ukuran sebenarnya. Skala digunakan untuk memperbesar atau memperkecil suatu objek tanpa mengubah bentuk atau proporsinya. Contoh skala sering ditemukan pada peta, denah bangunan, dan model miniatur.
Skala dapat dinyatakan dalam bentuk: Skala = Ukuran pada Gambar : Ukuran Sebenarnya. Misalnya, pada skala 1:100, 1 cm pada gambar mewakili 100 cm pada ukuran sebenarnya.
Penerapan skala mencakup berbagai bidang, seperti:
Jika panjang asli suatu objek adalah L dan panjang pada gambar adalah l, maka rasio skala dapat dihitung sebagai:
Skala = l : L
Untuk memastikan gambar tetap proporsional, rasio panjang dan lebar objek asli harus sama dengan rasio panjang dan lebar pada gambar.
Sebuah denah rumah memiliki skala 1:100. Jika panjang ruang tamu pada denah adalah 5 cm, maka panjang ruang tamu sebenarnya adalah:
Panjang Sebenarnya = 5 × 100 = 500 cm atau 5 meter
Skala membantu kita merepresentasikan ukuran yang besar atau kecil dalam bentuk yang lebih mudah dipahami. Dengan memahami konsep ini, kita dapat menyelesaikan berbagai masalah terkait pengukuran dan proporsi.
Perbandingan Senilai adalah hubungan antara dua besaran di mana salah satu besaran bertambah, besaran lainnya juga bertambah dengan rasio yang tetap. Perbandingan senilai sering disebut sebagai hubungan proporsional langsung.
Perbandingan senilai sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti:
Untuk dua besaran yang senilai, berlaku rumus:
x₁ : y₁ = x₂ : y₂
atau
\(\frac{x₁}{y₁} = \frac{x₂}{y₂}\)
Di mana x₁ dan y₁ adalah nilai awal, sedangkan x₂ dan y₂ adalah nilai akhir.
Jika sebuah mobil menempuh 100 km dalam 2 jam, berapa jarak yang ditempuh dalam 5 jam dengan kecepatan tetap?
Diketahui: Jarak = 100 km, Waktu = 2 jam
Ditanya: Jarak dalam 5 jam
Jawab:
\(\frac{100}{2} = \frac{x}{5}\)
\(x = \frac{100 × 5}{2} = 250\) km
Perbandingan senilai sangat berguna untuk menyelesaikan berbagai masalah yang melibatkan hubungan langsung antara dua variabel. Dengan memahami konsep ini, kita dapat dengan mudah menghitung nilai baru berdasarkan rasio tetap.
Perbandingan Berbalik Nilai adalah hubungan antara dua besaran di mana ketika salah satu besaran bertambah, besaran lainnya berkurang dengan rasio tetap. Hubungan ini dikenal juga sebagai proporsionalitas terbalik.
Perbandingan berbalik nilai digunakan dalam berbagai situasi, seperti:
Pada perbandingan berbalik nilai, berlaku:
x₁ × y₁ = x₂ × y₂
atau
\(\frac{x₁}{x₂} = \frac{y₂}{y₁}\)
Di mana x dan y adalah besaran yang berhubungan secara berbalik nilai.
Jika 6 pekerja dapat menyelesaikan sebuah pekerjaan dalam 4 hari, berapa hari yang diperlukan jika ada 12 pekerja?
Diketahui: Jumlah pekerja = 6, Waktu = 4 hari
Ditanya: Waktu dengan 12 pekerja
Jawab:
\(6 × 4 = 12 × x\)
\(x = \frac{6 × 4}{12} = 2\) hari
Perbandingan berbalik nilai penting dalam menyelesaikan masalah yang melibatkan hubungan terbalik antara dua variabel. Pemahaman konsep ini memudahkan kita untuk menghitung nilai baru berdasarkan hubungan terbalik.