Hidrokarbon 1






Hidrokarbon - Keunikan Senyawa Karbon

Hidrokarbon

Keunikan Senyawa Karbon

Atom karbon memiliki beberapa keunikan dalam membentuk senyawa:

Atom C berikatan dengan H membentuk Hidrokarbon

Atom C dapat mengikat 4 atom H membentuk metana (\(\mathrm{CH}_{4}\)). Senyawa yang terbentuk antara atom C dan atom H disebut hidrokarbon.

Atom C berikatan dengan O membentuk Karboksida

Struktur Lewis atom \(\mathrm{CO}_{2}\) menunjukkan bahwa senyawa yang terbentuk dari hasil reaksi antara atom C dan atom O dinamakan senyawa karboksida.

Antaratom C dapat saling berikatan membentuk rantai karbon

Atom karbon dapat berikatan satu sama lain membentuk rantai karbon yang dapat berbentuk lurus atau bercabang. Berikut adalah klasifikasi jenis-jenis karbon berdasarkan jumlah atom karbon yang berikatan dengan atom karbon lain:

  • Primer: 1 atom C terikat pada 1 atom C lain.
  • Sekunder: 1 atom C terikat pada 2 atom C lain.
  • Tersier: 1 atom C terikat pada 3 atom C lain.
  • Kuarterner: 1 atom C terikat pada 4 atom C lain.

Contoh struktur berikut menunjukkan jumlah atom karbon pada masing-masing posisi:

C H H H H C O O
Alkana - Teori dan Rumus

Alkana

Rumus Umum

Rumus umum alkana adalah:

\[ \mathrm{C}_{\mathrm{n}} \mathrm{H}_{2 n+2} \]

Di mana \(\mathrm{n}\) adalah jumlah atom karbon.

Tata Nama

  1. Akhiran -ana: Semua senyawa alkana diberi nama berakhiran -ana.
  2. Penomeran:
    • Rantai utama adalah rantai karbon yang terpanjang dan diberi nomor dari ujung terdekat dengan cabang.
  3. Cabang:
    • Nama cabang ditulis sebelum nama rantai utama. Bila terdapat beberapa cabang yang sama, gunakan awalan Yunani (di-, tri-, tetra-) sesuai jumlah cabangnya.

Isomer

Alkana dapat menunjukkan peristiwa keisomeran, yaitu:

  • Isomer rantai: Perubahan dari rantai karbon lurus menjadi rantai karbon bercabang.

Sifat Fisis

  • Titik Leleh dan Didih: Makin panjang rantai karbon, titik didih makin tinggi. Untuk alkana yang berisomer, titik didih makin tinggi apabila rantai C makin panjang.
  • Sifat Fisis:
    • Nonpolar: Alkana merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak larut dalam air.

Sifat Kimia

  • Substitusi: Alkana dapat mengalami substitusi dengan halogen (F, Cl, Br, dan I).
  • Oksidasi: Alkana dapat mengalami oksidasi dengan gas oksigen, menghasilkan energi. Reaksi pembakaran sempurna: \[ \mathrm{CH}_{4}+2 \mathrm{O}_{2} \longrightarrow \mathrm{CO}_{2}+2 \mathrm{H}_{2} \mathrm{O}+\text { energi } \] Reaksi pembakaran tidak sempurna: \[ \mathrm{CH}_{4}+\frac{3}{2} \mathrm{O}_{2} \longrightarrow \mathrm{CO}+2 \mathrm{H}_{2} \mathrm{O}+\text { energi } \]

Contoh Struktur

Contoh struktur Lewis dan rumus struktur alkana:

C H H H H
Alkena - Teori dan Rumus

Alkena

Rumus Umum

Rumus umum alkena adalah:

\[ \mathrm{C}_{n} \mathrm{H}_{2 n} \]

Di mana \(\mathrm{n}\) adalah jumlah atom karbon.

Tata Nama

Tata nama alkena menurut IUPAC pada umumnya sama dengan cara pemberian nama pada alkana, tetapi dengan catatan sebagai berikut:

  • Akhiran -ena: Akhiran -ana pada alkana diganti menjadi -ena. Contoh: etena, pentena, propena, heksena, butena, heptena.
  • Nomor Ikatan Rangkap:
    • Letak ikatan rangkap ditunjukkan dengan nomor, ditulis sebelum nama alkena rantai utama yaitu rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap. Pemberian nomor dimulai dari atom karbon yang terdekat dengan ikatan rangkap.
  • Cabang:
    • Alkena bercabang diberi nama dimulai dengan nomor cabang, tanda (-), namanya alkil, nomor tempat ikatan rangkap, tanda (-), dan nama rantai utama.

Isomer

Alkena dapat menunjukkan peristiwa keisomeran seperti berikut:

  • Isomer Rantai: Isomer rantai terjadi karena rantai karbon berubah misalnya dari lurus menjadi bercabang tetapi posisi ikatan rangkap tetap.
  • Isomer Posisi: Terjadinya isomer posisi disebabkan posisi ikatan rangkap di antara atom-atom C dapat pindah tempat.
  • Isomer Cis-Trans: Isomer cis-trans terjadi karena adanya perbedaan kedudukan gugus-gugus yang sejenis di sekitar ikatan C=C.

Sifat Fisis

Titik leleh dan titik didih alkena hampir sama dengan alkana yang sesuai. Pada suhu kamar, suku-suku rendah berwujud gas, suku-suku sedang berwujud cair, dan suku-suku tinggi berwujud padat.

Sifat Kimia

Alkena jauh lebih reaktif daripada alkana karena adanya ikatan rangkap. Reaksi-reaksi alkena sebagai berikut:

  • Reaksi Adisi (Penjenuhan): Reaksi adisi adalah pengubahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal dengan cara mengikat atom lain. Zat-zat yang dapat mengadisi alkena adalah gas hidrogen (H2), halogen (F2, Cl2, Br2, dan I2), dan asam halida (HCl, HBr, HF, dan HI).
  • Reaksi Pembakaran (Oksidasi): Pembakaran sempurna alkena menghasilkan CO2 dan H2O, sedangkan pembakaran tidak sempurna menghasilkan CO dan H2O.
  • Reaksi Polimerisasi: Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul-molekul sederhana (monomer) menjadi molekul besar (polimer). Contoh: Polimerisasi etena menjadi polietena.
Alkuna - Teori dan Rumus

Alkuna

Rumus Umum

Rumus umum alkuna adalah:

\[ \mathrm{C}_{\mathrm{n}} \mathrm{H}_{2 n-2} \]

Di mana \(\mathrm{n}\) adalah jumlah atom karbon.

Tata Nama

Tata nama alkuna pada umumnya sama dengan alkena, hanya akhiran -ena diganti menjadi -una.

  • Akhiran -una: Contoh: etuna, propuna, butuna, pentuna, heksuna, heptuna, oktuna, nonuna, dekuna.
  • Nomor Ikatan Rangkap:
    • Letak ikatan rangkap ditunjukkan dengan nomor, ditulis sebelum nama rantai utama yaitu rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap. Pemberian nomor dimulai dari atom karbon yang terdekat dengan ikatan rangkap.

Isomer

Alkuna dapat menunjukkan peristiwa keisomeran seperti berikut:

  • Isomer Rantai: Isomer rantai terjadi karena rantai karbon berubah misalnya dari lurus menjadi bercabang tetapi posisi ikatan rangkap tetap.
  • Isomer Posisi: Terjadinya isomer posisi disebabkan posisi ikatan rangkap di antara atom-atom C dapat pindah tempat.

Sifat Fisis

Sifat fisis alkuna sama dengan sifat fisis alkana dan alkena. Pada suhu kamar, suku-suku rendah berwujud gas, suku-suku sedang berwujud cair, dan suku-suku tinggi berwujud padat.

Sifat Kimia

Reaksi-reaksi alkuna mirip dengan alkena, hanya berbeda pada kebutuhan jumlah pereaksi untuk penjenuhan ikatan rangkap. Alkuna membutuhkan jumlah pereaksi dua kali kebutuhan pereaksi pada alkena untuk jumlah ikatan rangkap yang sama. Reaksi-reaksi alkuna sebagai berikut:

  • Reaksi Adisi (Penjenuhan): Reaksi adisi adalah pengubahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal dengan cara mengikat atom lain. Zat-zat yang dapat mengadisi alkuna adalah gas hidrogen (\(\mathrm{H}_{2}\)), halogen (\(\mathrm{F}_{2}, \mathrm{Cl}_{2}, \mathrm{Br}_{2}\), dan \(\mathrm{I}_{2}\)), dan asam halida (\(\mathrm{HCl}, \mathrm{HBr}, \mathrm{HF}\), dan \(\mathrm{HI}\)).
  • Reaksi Pembakaran (Oksidasi): Pembakaran sempurna alkuna menghasilkan \(\mathrm{CO}_{2}\) dan \(\mathrm{H}_{2} \mathrm{O}\).

Contoh Struktur

Contoh rumus struktur alkuna:

  • Ethuna: \(\mathrm{C}_{2} \mathrm{H}_{2}\)
  • Propuna: \(\mathrm{C}_{3} \mathrm{H}_{4}\)
  • Butuna: \(\mathrm{C}_{4} \mathrm{H}_{6}\)
  • Pentuna: \(\mathrm{C}_{5} \mathrm{H}_{8}\)
  • Heksuna: \(\mathrm{C}_{6} \mathrm{H}_{10}\)

Reaksi Kimia

  • Reaksi penjenuhan etuna oleh gas hidrogen: \[ \mathrm{CH} \equiv \mathrm{CH}+2 \mathrm{H}_{2} \longrightarrow \mathrm{CH}_{3}-\mathrm{CH}_{3} \]
  • Reaksi pembakaran sempurna: \[ \mathrm{CH} \equiv \mathrm{CH}+2.5 \mathrm{O}_{2} \longrightarrow 2 \mathrm{CO}_{2}+2 \mathrm{H}_{2} \mathrm{O} \]

Isomer pada Alkuna

  • Isomer Rantai:
    • 1-heksuna:
    • 4-metil-1-pentuna:
  • Isomer Posisi:
    • 1-butuna:
    • 2-butuna:
Hidrokarbon - Struktur dan Nama

Struktur dan Nama Hidrokarbon

Contoh Struktur Lewis dan Rumus Struktur

Alkana

Alkana adalah senyawa hidrokarbon jenuh yang hanya memiliki ikatan tunggal antara atom karbon dan hidrogen.

  • Metana (CH4): C H H H H
  • Ethana (C2H6): C C H H H H H H

Alkena

Alkena adalah senyawa hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap dua.

  • Etena (C2H4): C C H H H H

Alkuna

Alkuna adalah senyawa hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap tiga.

  • Ethuna (C2H2): C C Reaksi Kimia Hidrokarbon

    Reaksi Kimia Hidrokarbon

    Substitusi

    Substitusi adalah reaksi di mana satu atom atau kelompok atom dalam suatu molekul digantikan oleh atom atau kelompok atom lain. Pada alkana, substitusi terjadi dengan halogen:

    \[ \mathrm{CH}_{4}+\mathrm{Cl}_{2} \longrightarrow \mathrm{CH}_{3} \mathrm{Cl}+\mathrm{HCl} \]

    Hasil substitusi adalah klorometana (CH3Cl) dan asam klorida (HCl).

    Adisi

    Reaksi adisi adalah proses di mana senyawa tidak jenuh mengikat atom atau molekul lain untuk mengubah ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal. Alkena dan alkuna dapat mengalami adisi dengan:

    • Gas hidrogen (\(\mathrm{H}_{2}\)): \[ \mathrm{CH}_{2}=\mathrm{CH}_{2}+\mathrm{H}_{2} \longrightarrow \mathrm{CH}_{3}-\mathrm{CH}_{3} \]
    • Halogen (\(\mathrm{F}_{2}\), \(\mathrm{Cl}_{2}\), \(\mathrm{Br}_{2}\), dan \(\mathrm{I}_{2}\)): \[ \mathrm{CH}_{2}=\mathrm{CH}-\mathrm{CH}_{3}+\mathrm{Br}_{2} \longrightarrow \mathrm{CH}_{2} \mathrm{Br}-\mathrm{CHBr}-\mathrm{CH}_{3} \]
    • Asam halida (\(\mathrm{HCl}\), \(\mathrm{HBr}\), \(\mathrm{HF}\) dan \(\mathrm{HI}\)): Reaksi adisi dengan asam halida mengikuti aturan Markovnikov.

    Oksidasi

    Oksidasi adalah reaksi di mana alkana, alkena, atau alkuna bereaksi dengan oksigen (O2) untuk menghasilkan energi. Reaksi pembakaran sempurna menghasilkan karbon dioksida (\(\mathrm{CO}_{2}\)) dan air (\(\mathrm{H}_{2} \mathrm{O}\)):

    \[ \mathrm{C}_{2} \mathrm{H}_{6}+3.5 \mathrm{O}_{2} \longrightarrow 2 \mathrm{CO}_{2}+3 \mathrm{H}_{2} \mathrm{O}+\text { energi } \]

    Reaksi pembakaran tidak sempurna menghasilkan karbon monoksida (CO) dan air:

    \[ \mathrm{C}_{2} \mathrm{H}_{6}+2.5 \mathrm{O}_{2} \longrightarrow 2 \mathrm{CO}+3 \mathrm{H}_{2} \mathrm{O}+\text { energi } \]

    Polimerisasi

    Polimerisasi adalah reaksi di mana monomer (molekul sederhana) bergabung membentuk polimer (molekul besar). Alkena dapat mengalami polimerisasi kationik atau radikal bebas:

    Contoh Polimerisasi Adisi: Pembentukan polietilena dari etena:

    \[ n \mathrm{CH}_{2}=\mathrm{CH}_{2} \longrightarrow \left[-\mathrm{CH}_{2}-\mathrm{CH}_{2}-\right]_{n} \]

    Proses ini melibatkan inisiator, propagasi, dan terminasi untuk membentuk rantai polimer.

    Kesimpulan Hidrokarbon

    Kesimpulan Hidrokarbon

    Berikut adalah kesimpulan dari materi yang telah dibahas mengenai hidrokarbon:

    1. Keunikan Senyawa Karbon

    • Atom karbon dapat berikatan dengan atom hidrogen membentuk hidrokarbon, dengan 4 atom hidrogen dapat membentuk metana (CH4).
    • Atom karbon dapat berikatan dengan atom oksigen membentuk senyawa karboksida, seperti karbon dioksida (CO2).
    • Atom karbon dapat berikatan satu sama lain membentuk rantai karbon yang dapat lurus atau bercabang, dengan klasifikasi jenis karbon berdasarkan jumlah ikatan dengan atom karbon lainnya.

    2. Alkana

    • Rumus umum alkana adalah CnH2n+2 dengan n adalah jumlah atom karbon.
    • Tata nama alkana menggunakan akhiran -ana, dengan penomoran cabang dari ujung terdekat cabang.
    • Reaksi substitusi adalah reaksi utama alkana, di mana atom hidrogen digantikan oleh atom halogen.
    • Pembakaran alkana menghasilkan energi dan dapat menghasilkan CO2 dan H2O atau CO dan H2O tergantung pada ketersediaan oksigen.

    3. Alkena

    • Rumus umum alkena adalah CnH2n dengan n adalah jumlah atom karbon.
    • Alkena memiliki ikatan rangkap, sehingga lebih reaktif daripada alkana.
    • Reaksi utama alkena adalah adisi, dimana ikatan rangkap digantikan oleh ikatan tunggal dengan menambahkan atom atau molekul lain.
    • Polimerisasi adalah reaksi di mana monomer alkena mengikat satu sama lain membentuk polimer.

    4. Alkuna

    • Rumus umum alkuna adalah CnH2n-2 dengan n adalah jumlah atom karbon.
    • Alkuna memiliki ikatan rangkap tiga, sehingga sangat reaktif.
    • Reaksi- reaksi alkuna mirip dengan alkena, tetapi butuh dua kali jumlah pereaksi untuk penjenuhan ikatan rangkap.

    5. Sifat Fisis dan Kimia Hidrokarbon

    • Hidrokarbon nonpolar, sehingga tidak larut dalam air.
    • Titik didih dan titik leleh meningkat dengan banyaknya atom karbon.
    • Reaksi oksidasi dan pembakaran menghasilkan energi.
    • Alkena dan alkuna lebih reaktif daripada alkana karena keberadaan ikatan rangkap.
    • Reaksi substitusi, adisi, dan polimerisasi adalah reaksi umum yang terjadi pada hidrokarbon.

    Secara keseluruhan, hidrokarbon menunjukkan variasi struktur dan reaktivitas yang luas tergantung pada jenis ikatan antara atom karbon dan atom lainnya. Penamaan, isomerisme, dan reaksi kimia berbeda-beda antara alkana, alkena, dan alkuna, yang membuat hidrokarbon menjadi kelompok senyawa yang sangat penting dalam kimia organik dan industri.

    Soal dan Jawaban Hidrokarbon

    Soal dan Jawaban Hidrokarbon

    Soal 1:

    Apa yang dimaksud dengan isomer rantai pada alkana? Berikan contoh.

    Isomer rantai pada alkana terjadi karena rantai karbon berubah misalnya dari lurus menjadi bercabang tetapi jumlah atom C tetap. Contoh:

    • n-pentana: \(\mathrm{CH}_{3}-\mathrm{CH}_{2}-\mathrm{CH}_{2}-\mathrm{CH}_{2}-\mathrm{CH}_{3}\)
    • 2-metilbutana: CCC(C)C

    Soal 2:

    Bagaimana cara menentukan nama senyawa alkana dengan cabang yang berbeda?

    Untuk senyawa alkana dengan cabang yang berbeda, penulisan nama cabang diurutkan berdasarkan abjad. Contoh:

    Rantai utama : heptana

    Gugus alkil : metil dan etil

    Nama : 4-etil-2,5-dimetilheptana

    Soal 3:

    Sebutkan reaksi-reaksi yang dapat terjadi pada alkena.

    Reaksi-reaksi yang dapat terjadi pada alkena adalah:

    • Reaksi Adisi (penambahan atau penjenuhan): Mengikat atom lain untuk mengubah ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal.
    • Reaksi Pembakaran (oksidasi dengan oksigen): Menghasilkan CO2 dan H2O pada pembakaran sempurna, atau CO dan H2O pada pembakaran tidak sempurna.
    • Reaksi Polimerisasi: Mengikat monomer untuk membentuk polimer.

    Soal 4:

    Berikan contoh isomer posisi pada alkuna.

    Isomer posisi pada alkuna terjadi karena perubahan posisi ikatan rangkap antara atom C. Contoh:

    • 1-butuna: \(\mathrm{CH} \equiv \mathrm{C}-\mathrm{CH}_{2}-\mathrm{CH}_{3}\)
    • 2-butuna: \(\mathrm{CH}_{3}-\mathrm{C} \equiv \mathrm{C}-\mathrm{CH}_{3}\)

    Soal 5:

    Bagaimana cara menentukan jumlah atom C primer, sekunder, tersier, dan kuarterner pada senyawa hidrokarbon?

    Atom C primer, sekunder, tersier, dan kuarterner pada senyawa hidrokarbon dapat ditentukan sebagai berikut:

    • Atom C primer: Atom C yang terikat langsung pada 1 atom C lain.
    • Atom C sekunder: Atom C yang terikat langsung pada 2 atom C lain.
    • Atom C tersier: Atom C yang terikat langsung pada 3 atom C lain.
    • Atom C kuarterner: Atom C yang terikat langsung pada 4 atom C lain.
    Soal Tambahan Hidrokarbon

    Soal Tambahan Hidrokarbon

    Soal 6:

    Berikan nama IUPAC dari senyawa berikut:

    \(\mathrm{CH}_{3}-\mathrm{CH}_{2}-\mathrm{CH}_{2}-\mathrm{CH}=\mathrm{CH}_{2}\)

    Nama senyawa tersebut adalah **1-pentena**.

    Soal 7:

    Tulislah reaksi oksidasi pembakaran tidak sempurna dari propena (\(\mathrm{C}_{3} \mathrm{H}_{6}\)) dengan oksigen.

    Reaksi pembakaran tidak sempurna:

    \[ \mathrm{C}_{3} \mathrm{H}_{6}+(13 / 2) \mathrm{O}_{2} \rightarrow 3 \mathrm{CO}+3 \mathrm{H}_{2} \mathrm{O} \]

    Soal 8:

    Berapa jumlah isomer posisi dari heksuna?

    Isomer posisi dari heksuna adalah 2, yaitu:

    • 1-heksuna (\(\mathrm{CH} \equiv \mathrm{C}-\mathrm{CH}_{2}-\mathrm{CH}_{2}-\mathrm{CH}_{2}-\mathrm{CH}_{3}\))
    • 2-heksuna (\(\mathrm{CH}_{3}-\mathrm{C} \equiv \mathrm{C}-\mathrm{CH}_{2}-\mathrm{CH}_{2}-\mathrm{CH}_{3}\))

    Soal 9:

    Berikan rumus struktur dari senyawa berikut:

    a. 2,2-dimetil-3-heksuna

    b. 3-etil-1-heptuna

    a. Rumus struktur 2,2-dimetil-3-heksuna:

    CCCC#C(C)C

    b. Rumus struktur 3-etil-1-heptuna:

    CCC(C)C#CC

    Soal 10:

    Tulislah hasil reaksi penjenuhan dari 1-buten dengan gas hidrogen.

    Reaksi penjenuhan 1-butena dengan gas hidrogen:

    \[ \mathrm{CH}_{2}=\mathrm{CH}-\mathrm{CH}_{2}-\mathrm{CH}_{3}+\mathrm{H}_{2} \rightarrow \mathrm{CH}_{3}-\mathrm{CH}_{2}-\mathrm{CH}_{2}-\mathrm{CH}_{3} \]

    Hasil reaksi adalah **butana**.

Popular posts from this blog

Latihan ekponen, bentuk akar, logaritma

Trigonometri kelas 10a

Aljabar 7C