Posts

Showing posts with the label kelas 11

Microeconomics review

Image
  Quiz 1:   Fullscreen Mode Quiz 2:

Review ESS chapter 1 and 2

Image
  chapter 1 Quiz 1   Fullscreen Mode Quiz 2:   Fullscreen Mode chapter 2 Quiz 1   Fullscreen Mode Quiz 2:   Fullscreen Mode Quiz 3:   Fullscreen Mode

Hidrokarbon 1

Image
Quiz 1:   Fullscreen Mode Hidrokarbon - Keunikan Senyawa Karbon Hidrokarbon Keunikan Senyawa Karbon Atom karbon memiliki beberapa keunikan dalam membentuk senyawa: Atom C berikatan dengan H membentuk Hidrokarbon Atom C dapat mengikat 4 atom H membentuk metana (\(\mathrm{CH}_{4}\)). Senyawa yang terbentuk antara atom C dan atom H disebut hidrokarbon. Atom C berikatan dengan O membentuk Karboksida Struktur Lewis atom \(\mathrm{CO}_{2}\) menunjukkan bahwa senyawa yang terbentuk dari hasil reaksi antara atom C dan atom O dinamakan senyawa karboksida. Antaratom C dapat saling berikatan membentuk rantai karbon Atom karbon dapat berikatan satu sama lain membentuk rantai karbon yang dapat berbentuk lurus atau bercabang. Berikut adalah klasifikasi jenis-jenis karbon berdasarkan jumlah atom karbon yang berikatan dengan atom karbon lain: Primer : 1 atom C terikat pada 1 atom C lain.

Binomial Expansions: Complete Theory and Formulas 1

Image
Binomial Expansions: Complete Theory and Formulas 1. Introduction to Binomial Coefficients Binomial coefficients are fundamental mathematical concepts used in algebra and probability. They are represented in two ways: • ⁿCᵣ • (n r) or (n choose r) 2. Methods to Calculate Binomial Coefficients 2.1 Pascal's Triangle Method Pascal's Triangle provides a visual way to find binomial coefficients: 1 1 1 1 2 1 1 3 3 1 1 4 6 4 1 1 5 10 10 5 1 2.2 Formula Method (n r) = n! / (r!(n-r)!) or (n r) = n × (n-1) × (n-2) × ... × (n-r+1) / (r × (r-1) × (r-2) × ... × 1) 3. The Binomial Theorem For any positive integer n, the expansion of (1 + x)ⁿ is given by: (1 + x)ⁿ = (n 0) + (n 1)x + (n 2)x² + ... + (n n)xⁿ 4. General Form of Binomial Expansion For any constants a and b, and positive integer n: (a + b)ⁿ = (n 0)aⁿ + (n 1)aⁿ⁻¹b + (n 2)aⁿ⁻²b² + ... + (n n)bⁿ

Matriks

Image
Matriks 1. Pengertian Matriks Matriks adalah susunan bilangan yang diatur dalam baris dan kolom berbentuk persegi panjang dan ditulis di antara dua tanda kurung. Bilangan-bilangan yang tersusun dalam matriks disebut elemen atau unsur matriks. Bentuk umum matriks: A = [a ij ] m×n = [ a 11 a 12 ⋯ a 1n a 21 a 22 ⋯ a 2n ⋮ ⋮ ⋱ ⋮ a m1 a m2 ⋯ a mn ] 2. Jenis-jenis Matriks a. Matriks Persegi Matriks yang memiliki jumlah baris sama dengan jumlah kolom (n × n) b. Matriks Diagonal Matriks persegi yang semua elemen di luar diagonal utama adalah nol c. Matriks Identitas Matriks diagonal yang semua elemen diagonal utamanya adalah 1 Contoh Matriks Identitas 3×3: I = [ 1 0 0 0 1 0 0 0 1 ] 3. Operasi Matriks a. Penjumlahan dan Pengurangan

Bilangan Kompleks

Image
Bilangan Kompleks 1. Pengertian Bilangan Kompleks Bilangan kompleks adalah bilangan yang berbentuk a + bi, dimana: a = bagian real (Re) b = bagian imajiner (Im) i = unit imajiner, dimana i² = -1 2. Operasi Dasar Bilangan Kompleks 2.1 Penjumlahan dan Pengurangan (a + bi) ± (c + di) = (a ± c) + (b ± d)i Contoh: (3 + 4i) + (2 + 5i) = (3 + 2) + (4 + 5)i = 5 + 9i 2.2 Perkalian (a + bi)(c + di) = (ac - bd) + (ad + bc)i Contoh: (2 + 3i)(4 - 5i) = (2×4 - 3×(-5)) + (2×(-5) + 3×4)i = (8 + 15) + (-10 + 12)i = 23 + 2i 2.3 Pembagian (a + bi)/(c + di) = [(a + bi)(c - di)]/[(c + di)(c - di)] = [(ac + bd) + (bc - ad)i]/(c² + d²) 3. Bentuk Polar Bilangan Kompleks Setiap bilangan kompleks dapat dinyatakan dalam bentuk polar: z = r(cos θ + i sin θ) = r∠θ dimana: r = |z| = √(a² + b²) = modulus θ = arg(z) = arctan(b/a) = argumen

Metals

Image
Physical Properties of Metals Pure metals allow their ions to slide over each other, a characteristic shown in the provided table and figure. Alloys like brass and steel are created by mixing metallic elements with others to enhance strength and prevent deformation. The differing sizes of ions in alloys inhibit sliding, improving shape retention compared to pure metals. Reactivity Series Highly reactive metals like potassium and sodium react vigorously with cold water, while others react more slowly. Metals above hydrogen in the series can react with dilute acids to produce salts and hydrogen. The reactivity of metals influences their ability to displace other metals from compounds. Ionic Equations and Displacement Reactions Magnesium can displace copper due to its higher reactivity, forming positive ions more readily. Zinc powder heated with copper(II) oxide demonstrates a similar displacement reaction. No reaction occurs when zinc oxide is heated with copper,